
"Ini ribuan pil ekstasi dari mana, mau berapa ribu orang yang akan anda rusa. Apakah anda tidak takut, atau merasa semua gampang, bisa diatur" tanya Sarah Lois Simanjuntak, sebagai ketua Majelis Hakim dalam sidang itu.
Kemudian dijawab terdakwa, bahwa ribuan pil ekstasi yang diamankan Polisi dari tempat persembunyiannya Lantai III VIP 1 bukan miliiknya. Dia berdalih Pil ekstasi itu merupakan milik seorang bernama Robert (DPO), yang dititip untuk dijual untuk para pengunjung di Pub itu.
"ekstasi itu bukan milik saya, mailnkan milik Robert, yang dititip sama saya. Tapi kalau Sabu untuk saya pakai sendiri," jawab Asun.
Asun mengatakan, polisi menemukan ribuan pil ekstasi itu berada di dalam sofa bersama uang puluhan juta. Sementara sabu ditemukan terletak di atas meja di dalam VIP 1, lantai III.
"Saya hanya pengelola Pub aja saja. Sementara yang edarkan pil ekstasi itu Robert dan anak buahnya," kata Asun, mengelak.
Mendengar penjelasan terdakwa, Hakim Sarah kembali mempertanyakan harga pil ekstasi itu per butir dan berapa keuntungan yang didapat. Selain itu, terdakwa juga ditanya sudah berapa lama mengelola dan menjual pil ekstasi di Pub itu.
0 komentar:
Posting Komentar