Karena dikenal sangat dekat dengan Tyasno dan Muchdi, maka sewaktu PKB berkonflik terakhir, muncul isu bahwa SHW juga menggunakan jaringan dan permainan intelijen untuk kepentingannya “memainkan” PKB. Juga, isu bahwa SHW adalah anggota Badan Intelijen Negara (BIN).
Isu yang wajar, mengingat Muchdi juga merupakan tokoh intelijen, dan pernah menjabat deputi V BIN. Adapun Tyasno sempat menjadi kepala Badan Intelijen Strategis (Bais), yaitu lembaga intelijen milik pemerintah sebelum ada BIN.
Benar-tidaknya isu tersebut, sampai tulisan ini dibuat, belum diperoleh konfirmasi dari SHW maupun pihak BIN. Demikian pula kabar kedekatan SHW dengan Ketua KPK, Antasari Azhar, pun belum dapat dimintakan konfirmasi.
Isu lain, alasan kenapa SHW beberapa waktu lalu bisa masuk ke elite PKB karena dia punya “kedekatan khusus” dengan Yenny Wahid. Faktor lain, kala itu SHW juga bisa memenuhi sebagian kebutuhan ayahanda Yenny, Gus Dur.
Kebutuhan Gus Dur ini bukan hanya kebutuhan materi namun juga non materi, misalnya jaringan atau hubungan ke beberapa pihak di negara-negara tertentu seperti Singapura. Tak heran bahwa Gus Dur pun sempat ikut “jatuh hati” kepada SHW.
Saking dekatnya SHW kala itu dengan Yenny dan Gus Dur, muncul kabar bahwa dia dijagokan sebagai calon menteri tatkala Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mereshuffle kabinet dan menggeser Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dari posisi menteri negara pembangunan daerah tertinggal. Ketika SBY memerlukan pengganti Ipul, Yenny pun menyodorkan nama SHW.
Namun ternyata SBY mengabaikan nama SHW, dan memilih Sekjen DPP PKB, Lukman Edy, sebagai pengganti Ipul. Tindakan SBY memicu kemarahan Yenny dan Gus Dur. Di beberapa kesempatan, Yenny menegaskan bahwa Lukman Edy bukan figur yang direkomendasikan PKB sebagai pengganti Ipul.
“Sudah jelas sekali. Sejak awal juga sudah ditegaskan oleh Gus Dur, bahwa Lukman Edi bukan wakil PKB di pemerintahan. Pak Lukman itu mewakili dirinya sendiri," tandas Yenny Wahid, putri sulung Gus Dur yang memiliki nama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid ini kepada Persda Network (jaringan berita grup Surya), 2 April 2008 silam.
Kala itu Yenny tak pernah terbuka menyebut SHW sebagai sosok yang dijagokannya sebagai pengganti Ipul di kabinet. Meski begitu, elite PKB –-terutama di Jakarta— tahu bahwa SHW-lah yang sebenarnya digadhang-gadhang Yenny agar bisa masuk kabinet. Hanya, SHW ternyata tak pernah masuk kabinet, justru sekarang masuk sel Polda Metro Jaya… (jun/ persda network)
0 komentar:
Posting Komentar