Menurut mereka, Ima telah enam kali kabur dari rumahnya di Desa Waru, Parung, Kabupaten Bogor.
Hingga Kamis (10/4), Ima telah sekitar tiga minggu meninggalkan rumah. Selama itu, dia dirawat oleh Amran (48), sopir bajaj, yang tinggal di Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Menurut Amran, dirinya menemukan gadis cilik tersebut pada Jumat, 21 Maret lalu. Saat itu, Amran sedang menunggu penumpang di Pasar Kebayoran Lama.
"Dia bilang mau cari bapaknya di pasar, katanya bapaknya pedagang, terus dia minta anterin pulang ke Bogor," ujar Amran. Pria asal Subang ini menuturkan, saat itu Ima mengenakan baju putih dan rok berwarna pink. Anak itu membawa tas berwarna cokelat muda yang isinya buku iqra, majalah anak-anak, buku tulis, dan sepotong roti. Ima mengaku datang ke Pasar Kebayoran Lama dengan angkot.
Amran memeriksa tas itu namun tidak menemukan alamat pasti rumah Ima. Di salah satu buku Ima hanya ada tulisan alamat Gang Dukuh, Rawakalong, Parung, Bogor. Amran yang kebingungan lantas membawa Ima ke rumahnya di di Jalan Sabar RT 02/04 Petukangan Selatan, Pesanggrahan.
Pada Sabtu (22/3) sore, Amran melaporkan ihwal Ima kepada Polsektro Kebayoran Lama. Polisi minta Amran menjaga anak tersebut untuk sementara waktu.
Ditemui di rumah kontrakan Amran di Jalan Sabar Kamis (10/4), Ima tampak ceria. Tidak tampak takut ataupun gelisah di wajahnya. "Nggak mau pulang, dimarahi terus sama uyut (buyut-Red)," ujar Ima. Bocah itu mengaku betah tinggal di rumah Amran.
Yohana (45), adik Amran, mengatakan, Ima cepat akrab dan kerap bermanja-manja kepada dirinya maupun Amran. "Malam-malam juga nggak nangis, anak ini nggak pernah rewel, makan juga doyan," kata warga Jalan H Gaim, RT 01/02 Petukangan Selatan, itu.
Yohana mengatakan, Ima pernah berkata bahwa dirinya punya dua bapak, slah satunya bernama Jek, sedangkan ibunya bernama Nina. "Dia bilang sekarang sama bapak baru, bibinya juga marah-marah terus," ujar Yohana. Ima juga pernah berucap bahwa ibunya berada di Malaysia.
Ima mengaku siswi sebuah lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Parung, Bogor. Ia juga ingat nama gurunya yakni Ibu Ida, Erna, dan Nur. Menurut pengakuan Ima, dirinya adalah anak pertama dan mempunyai adik bernama Aulia yang berusia tiga tahun.
Selama tiga pekan itu, Ima sering ikut saat Amran narik bajaj. Kadang-kadang, Ima diajak jalan-jalan oleh Yohana. "Saya suka ajak dia ke Megamal Pluit, kalau saya pulang ke rumah, dia mau ikut," kata ibu tiga anak ini. Selama itu pula, Yohana dan Amran mencukupi kebutuhan Ima. Beberapa tetangga Yohana juga menyumbang pakaian dan makanan untuk Ima.
Ima senang jajan. Ia juga pernah ngambek lantaran tak diberi uang jajan lalu berjalan kaki hingga Jalan Raya Ciledug. Ima ditemukan ditemukan pengojek yang mengenalnya lalu diantar pulang ke rumah Amran. "Saya pernah ajak Ima ke pasar, dia suka jalan sendiri," kata Amran.
Yohana berharap Ima bisa pulang ke orangtuanya. Namun Yohana juga bersedia membesarkan Ima. Saat ini Yohana mempunyai tiga anak angkat, yakni Roli (29), Iskandar (12), dan Mario (5). "Saya belum punya anak perempuan, kalau orang tuanya nggak ketemu, ya saya mau ngurusin, rezeki mah ada saja," tutur ibu rumah tangga itu.
0 komentar:
Posting Komentar