Kamis, 28 Agustus 2008

Pejabat Tampar Pramugari Lion Air


--Diduga Stress Naik Pesawat

BATAM, TRIBUN-- Suasana Bandara Hang Nadim Batam, khususnya di Terminal Kedatangan terlihat gaduh ketika puluhan orang dari rombongan Departemen Tenaga Kerja Pusat, harus beradu mulut dengan petugas kabin Maskapai Lion Air. Pemicunya adalah satu orang dari rombangan telah berlaku kasar terhadap Aski (23) pramugari Lion Air yang mendarat pukul 13.30 WIB dari Jakarta.


Menurut AKP Firdaus Kapolsek Bandara Hang Nadim membenarkan adanya perbuatan tidak menyenangkan yang diadukan pramugari Lion Air bernama Aski. Korban mengaku pipi bagian kiri telah melayang tangan dari seorang penumpang. Hanya saja, kasus ini tidak secara resmi dilaporkan ke Polsek, karena berselang 15 menit pramugari harus bertugas lagi untuk penerbangan berikutnya.

"Pelaku tidak kita amankan, dan melalui kesepakatan dan jaminan ketua rombongan, pelaku dilepaskan karena insiden ini ditargetkan sebagai pembelajaran saja. Karena tidak ada laporan resmi, kita tidak proses secara hukum. Lain ceritanya, kalau korban secara resmi meloporkan kalau dirinya telah dipukul oleh seorang penumpang. Selain itu, diduga juga pelaku dari rombongan pejabat tenaga kerja ini agak stress,"ujar AKP Firdaus, Selasa (26/8) di Bandara Hang Nadim.

Dijelaskan Firdaus, kronologi kejadian diperkirakan berawal dari rasa kesal pelaku dan rombongan lain, akibat keterlambatan (delay) hampir 2 jam dari jadwal sebenarnya. Ujung- ujungnya, selama penerbangan, pelaku bersikap seperti tertekan dimana dirinya diminta supaya di periksa kesehatannya.

"Puncaknya, ketika pesawat baru mendarat, lalu pelaku berdiri dan pramugari langsung menegur pelaku untuk duduk. Ketika penumpang satu-persatu turun, tiba-tiba pelaku yang hendak turun melayangkan tangannya ke Aski. Sontak, kejadian tersebut membuat gadung, dan tidak terima, akhirnya bersama pilot korban langsung mengadukan ke kantor kita. Sejauh ini, baru itu versi yang kita dapat. Sedangkan, pelaku yang dalam keadaan tidak terkontrol jiwanya, langsung diamankan oleh rombongan lain, menuju bis penjemputan yang telah menuggu,"cerita Firdaus.

Firdau menjelaskan, rombongan berjumlah 40 orang pejabat dari berbagai kota ini datang ke Batam hendak melakukan kunjungan kerja dua hari. Rombongan juga akan kembali ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Lion juga, Jumat mendatang.

" Disinilah kita tekannya, kalau pengakuan teman-teman pelaku dinyatakan pelaku mengalami tekanan mental dan agak stress. Maka sementara kita lepas dan memengang kata-kata stressnya. Kita akan minta ke ketua rombongan, agar pelaku dibuktikan apakah stress karena dibuat-buat atau stress sebenarnya. Ini penting, karena disaat pelaku pulang nanti, dipastikan tidak boleh naik pesawat lagi. Takut, pada kejadian sama terulang lagi,"kata Firdaus.

Suasana petugas keamanan Bandara Hang Nadim, menyebutkan kalau pelaku adalah rombongan pejabat dari Dewan Tenaga Kerja Pusat yang hendak melakukan pertemuan ke Bintan. Rombongan tersebut, berbeda instasi dan daerah berbeda, diperkirakan sebelum berangkat ke Batam telah berkumpul dari Jakarta. Ada dari Banten, Tanggerang dan lainnya.

"Mentang-metang pejabat masa main pukul saja,"ujar petugas keamanan tersebut.

Sementara itu, Herlan Station Manager Lion Airlane Batam mengakui kalau kru kabin ada yang mengadu akibat aksi pemukulan seorang penumpang.

" Sifatnya baru pengaduan, tidak membuat laporan secara resmi. Secara jelas kronologisnya kita belum paham betul, karena korban harus kembali bekerja keran harus terbang lagi ke Jakarta. Kita akan memastikan kondisi fisik korban dulu, dan harus dilakukan visum. Kalau memang berakibat fatal, maka korban akan melanjutkan aduan tadi menjadi pelaporan. Semua memang tergantung korban juga,"ujar Herlan.

Dari teman-teman pelaku yang berkumpul di depan Polsek Bandara, satu yang dianggap paling tua, mengungkapkan kejadian ini lebih dari buruknya pelayanan yang diberikan oleh pramugari Lion selama penerbangan berlangsung.

" Mulai dari terlambat 1,5 jam lebih hingga pelayanan diatas pesawat. Pramugari selama diatas pesawat mondar-mandir terus, sambil menjajalkan aneka barang. Seakan-akan dari pihak penerbangan tidak ada rasa bersalah atas kejadian sebelumnya. Untuk itu, kami minta agar manajemen Lion Air memperhatikan sikap pramugari yang kami anggap tidak layak melayani penumpang selama penerbangan,"ujar teman-teman pelaku.

Sekitar pukul 14.10 WIB, rombongan pejabat dari Jakarta ini meninggalkan Bandara Hang Nadim, beserta pelaku dan meninggalkan ketua rombongan di Polsek Bandara. Ketua rombongan harus membuat surat perjanjian yang disepakati dengan pihak Lion Air dan disaksikan oleh Polsek Bandara.(dedi suwadha/tribunbatam)

Kronologi Kejadian Pemukulan Pramugari

1. Sekitar 40 orang dari Rombongan Pejabat Dewan Tenaga Kerja Pusat hendak ke Batam naik pesawat Lion Air.
2. Sempat terjadi penundaan penerbangan penumpang hampir 1,5 jam lebih.
3. Sebagain penumpang dan termasuk pelaku (pria berkaca mata) kesal atas penundaan tersebut.
4. Selama penerbangan pelaku dan teman-teman mulai berkomentar melihat pramugari mondar- mandir
5. Gejala stress mulai terlihat ketika pelaku meminta Aski (korban) pramugari Lion Air untuk diperiksa kesehatannya, ketika pesawat mengudara hampir 1 jam.
6. Puncaknya, sesaat roda pesawat baru menyentuh landasan di Bandara Hang Nadim, pelaku langsung berdiri.
7. Satu daru dua orang pramugari mengingatkan agar pelaku duduk, sesuai aturan penerbangan.
8. Pesawat berhenti, dan satu persatu penumpang keluar pesawat bagian depan.
9. Tiba-tiba Aski yang ramah menyapa setiap penumpang turun, mendapat layangan tangan tepat dipipi kirinya oleh pelaku.
10. Tidak terima atas perlakuaan tersebut, kru pesawat beserta pilot langsung menuju Polsek Bandara.
11. Pelaku diamankan di Terminal Kedatangan.
12. Ketua rombangan akhirnya menengahi kasus di Polsek Bandara.
13. Pelaku dapat bebas, karena Aski tidak secara resmi membauat laporan ke Polsek Bandara.

0 komentar:

 

Kritik dan Saran

email:dedy.tribun@gmail.com twitter:@dedytribun

Blogroll

Profil

Wartawan Tribun Batam sejak tahun 2006 hingga saat ini. Telepon 081990867001

Copyright © Warta Narkoba Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger