Senin, 21 April 2008

Orang Kaya dan Miskin Sama Bertambah Banyak

SAH-sah saja Ketua Umum Partai Hanura Wiranto mengatakan jumlah orang miskin di Indonesia bertambah. Dan untuk membuktikan ucapannya Wiranto menyempatkan makan nasi aking bersama sejumlah warga miskin di Banten, beberapa waktu lalu. Juga ketika Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai rakyat Indonesia cukup sejahtera dengan alasan sederhana, masyarakat Indonesia antre nonton di bioskop. Dan untuk membuktikan ucapannya, Jusuf Kalla menyempatkan nonton di bioskop dua kali untuk film Naga Bonar II dan Ayat-Ayat Cinta.


Apakah isu kemiskinan dijadikan "senjata ampuh" menjelang Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2009, hanya mereka berdua yang tahu. Tapi menarik mengikuti analisa Ekonom Institute for Development Economics and Finance (INDEF) Aviliani. "Orang kaya dan miskin di Indonesia sama bertambah banyaknya," katanya Aviliani dalam diskusi soal perekonomian di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurut Aviliani orang miskin bertambah banyak karena sektor riil yang tidak bergerak, sektor yang banyak berhubungan dengan masyarakat ekonomi menengah ke bawah ini cenderung tidak mendapat tempat oleh investor yang lebih tertarik bergerak di pasar finansial.Akibatnya tidak ada lapangan kerja baru terbuka dan perusahaan cenderung melakukan efisiensi.Demikian pula masyarakat kelas menengah memilih bermain di pasar finansial karena keuntungan yang menggiurkan. Maka tak heran orang kaya baru bertambah.

Chief Economist Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa punya pandangan sederhana soal ini. "Jalanan di Jakarta macet dengan pemilik mobil baru," katanya menggambarkan jumlah orang kaya baru yang bertambah di Jakarta dan sejumlah kota besar lainnya di Indonesia.Simak pula pernyataan Politisi PAN Abdillah Toha kepada sejumlah wartawan pada beberapa kesempatan." Yang kaya tambah kaya dan yang miskin tambah miskin," jelas Anggota DPR RI ini.

Penjualan proyek properti di Jakarta pada kwartal I 2007 mengalami kenaikan dibandingkan kwartal I dan kwartal IV 2006, khususnya pasar perkantoran, apartemen, kondominium, ritel, bahkan kawasan industri. Manager Senior PT Procon Indah, Arief N Rahardjo di Jakarta, beberapa waktu lalu mengatakan kenaikan mencapai 5,4 persen lebih tinggi lebih tinggi dibanding periode yang sama 2006 sebesar 4,6 persen.

Hal yang sama berlaku untuk penjualan mobil. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat kenaikan penjualan mobil di luar perkiraan. Januari 2008 penjualan mobil mencatat 41 ribu unit, Februari 47 ribu unit.Diprediksi penjualan mobil akan naik terus karena sejumlah agen penjualan mobil melaporkan banyaknya waiting list (daftar tunggu) calon pembeli mobil.

Bagaimana dengan angka kemiskinan. Versi Bank Dunia melaporkan jumlah penduduk miskin Indonesia 2007 sebanyak 105,3 juta, atau 45,2 persen dari total populasi Indonesia yakni sebanyak 232,9 juta jiwa.

Versi Bank Dunia, penduduk miskin sebagai warga yang hidup dengan pendapatan di bawah dua dolar AS per hari.Di sisi lain, lanjut dia, Badan Pusat Statistik (BPS) menggunakan standar penghasilan masyarakat miskin yang moderat, yakni 1,55 dolar AS per hari.Menurut data BPS, jumlah penduduk miskin pada Maret 2007 menurun menjadi 37,2 juta jiwa (16,6 persen) dari 39,3 juta jiwa (17,7 persen) pada Maret 2006. (Persda Network/aco)



0 komentar:

 

Kritik dan Saran

email:dedy.tribun@gmail.com twitter:@dedytribun

Blogroll

Profil

Wartawan Tribun Batam sejak tahun 2006 hingga saat ini. Telepon 081990867001

Copyright © Warta Narkoba Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger