Kapolri : Bantah Keterlibatan Hercules dalam Penembakan Ramos Hortas

JAKARTA--Kapolri Jendral Sutanto membantah keterlibatan tokoh
pemuda asal Timor Timur Hercules dalam penembakan
presiden Timor Leste Ramos Horta beberapa waktu lalu.
Namun Kapolri mengakui sempat mememeriksa Hercules.

Menurut Kapolri, apa yang dilakukan oleh Hercules
hanya karena rasa sosialnya yang tinggi. Tidak ada
motivasi atau kepentingan politik. "Kan ada orang dari
Timor Leste yang berkunjung ke rumahnya. Minta
menginap. Dia merasa kenal dan merasa bersaudara, dia
izinkan. Jadi hanya karena rasa kemanusiaan saja,"
kata Kapolri di Mabes Polri, Kamis (24/4).

Orang yang berkunjung dan sempat menginap di rumah
Hercules itu ternyata salah satu tersangka pelaku
penembakan terhadap Presiden Timor Leste Ramos Horta.
Ia merupakan tentara Timor Leste yang disersi.

Dalam kesempatan tersebut Kapolri juga membantah
adanya keterlibatan warga negara Indonesia yang
terlibat dalam upaya pembunuhan Ramos Horta. "Semua
pelakunya kan tentara. Tidak ada WNI yang terlibat.
Tolong jangan salah. Ini menyangkut negara kita,"
tegas Kapolri.

Kapolri menyatakan, tiga tentara Timor Leste yang
diduga terlibat dalam percobaan pembunuhan Presiden
Ramos Horta itu masuk ke Indonesia tanpa dokumen.
Mereka menyelundup. "Timor Leste kemudian meminta
batuan ke kita untuk menangkap mereka, ya kita bantu
menangkapnya. Selain itu merekakan juga melanggar
keimigrasian. Jadi kita punya kepentingan untuk
menangkapnya, " jelasnya.

Kapolri tidak mengungkapkan identitas tiga tersangka
percobaan pembunuhan Ramos Horta yang melarikan diri
ke Indonesia. Begitu juga tempat penangkapan mereka.
Kapolri hanya menyebut ada tiga orang yang ditangkap. (Baca Tribun Batam Selengkapnya.